Perubahan Industri Logistik Akibat Pengaruh Teknologi Informasi

Perubahan Industri Logistik

Perubahan industri logistik di era teknologi informasi merupakan hal yang tidak dapat dipungkiri lagi. Hal tersebut, membuat pelaku usaha di industri logitik di era teknologi informasi, harus menyesuaikan diri.
Akibat dari berkembanganya teknologi informasi saat ini, mengakibatkan perubahan industri logistik tersebut.

Berubahnya Harapan Konsumen terhadap Jasa Logistik

Logistik di Era Industri Logistik
Dengan berkembangnya bisnis e-Commerce secara global, khususnya di Indonesia. Hal ini sedikit banyak mengubah industri logistik di era teknologi informasi.
Hal tersebut juga sedikit banyak mengakibatkan perubahan industri logitik di era teknologi dimana mengubah ekspektasi atau harapan dari konsumen.
Nama besar perusahaan penyedia jasa logistik tidak lagi menjadi daya tarik utama bagi konsumen di dalam memilih jasa penyedia logistik (Logistic Provider).
Layanan yang cepat, aman, dan mudah menjadi prioritas konsumen di dalam melakukan pemilihan jasa logistik mereka, khususnya untuk industri retail.
Untuk itu para pengusaha logistik saat ini tidak cukup hanya memfokuskan diri pada paradigma bisnis yang lama, seperti menurunkan beban atau biaya usaha dengan tidak mengurangi kualitas jasa layanan mereka.
Perubahan industri logitik saat ini, memaksa mereka juga sudah harus memulai menganalisis data-data yang begitu besar dan banyak (big data) dari semua pengiriman (shipment) yang sudah mereka lakukan, memanfaatkan teknologi cloud. 
Selain itu, mereka juga diharapkan dapat memanfaatkan teknologi (informasi) yang terkoneksi satu dengan yang lainnya dengan tujuan sama yaitu untuk mengembangkan usaha bisnis mereka di logistik.

Kolaborasi dengan Sistem Perkotaan

Berkolaborasi dengan Sistem Perkotaan
Tidak cukup berhenti pada perubahan paradigma bisnis di atas. Perubahan industri logistik di era teknologi, membutuhkan kolaborasi dengan beberapa sistem yang ada di perkotaan.
Pelaku industri logistik bisa terhubung informasinya dengan sistem di pelabuhan, bandar udara, dan juga dinas perhubungan perkotaan secara komprehensif.
Berbagi informasi (sharing information) menjadi salah satu langkah awal dalam kolaborasi ini.
Bentuk sharing information dengan perubahan indutsri logitik misalnya informasi mengenai jalan-jalan mana saja yang sedang diperbaiki.
Sharing information dapat berupa informasi ruas jalan mana yang sedang padat, dan data-data lainnya yang dapat dimanfaatkan para pelaku di industri logistik.
Pada intinya, kolaborasi ini adalah untuk menghindari atau paling tidak meminimalkan berbagai macam penumpukkan (congestion).
Penumpukan dapat terjadi di pelabuhan, bandar udara, maupun di jalan darat tempat dimana arus barang itu akan melewatinya.
Dengan kemajuan teknologi memungkinkan untuk menunjukkan pada proses mana terjadi  pemborosan (tidak efisien).
Hal ini lah yang bisa membantu semua pelaku di industri logistik ini untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas layanan
Dimana perubahan tersebut harus disesuaikan seperti yang diharapkan atau ‘dituntut’ oleh konsumen di masa sekarang ini.

Link Sumber

Postingan Populer